Ujian
Akhir semester ganjil 2014-2015
Fak/Jur :FTIK/Matematika Angkatan/SKS
: 2012/5
Mata
kuliah : Penelitian
kualitatif Dosen :
Dewi Asmarani, M.Pd
- Dalam penelitian yang menggunakan analisis statistik inferensial disyaratkan sampel yang probabilistik? Apa arti sampel probabilistik itu dan berikan contohnya!Sebutkan dan jelaskan teknik dan alat pengumpul data dalam penelitian!
2. Apa yang perlu
disajikan dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi), dan terangkan arti
pentingnya diskusi tersebut dalam suatu penelitian!
3. Tunjukkan ciri khas penelitian kualitatif
yang membedakan dengan penelitian kuantitatif!
- Tuliskan suatu contoh akar permasalahan di bidang pendidikan matematika dan jabarkan akar permasalahan tersebut menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian!
5. Dalam penelitian
kualitatif, mengapa!
a. Peneliti disebut
sebagai instrumen kunci?
b. Setting penelitiannya
alami?
c. Tidak mengenal sampel
dan generalisasi terhadap populasi?
6. Terangkan perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan
(kelas)!
7. Penelitian tindakan
kelas, jelaskan dengan singkat:
a.
Bagaimana ciri permasalahannya?
b.
Berapa siklus kegiatan diperlukan?
c. Mengapa bersifat
kolaboratif dan situasional?
Jawaban Ujian Akhir semester ganjil 2014-2015
Nama : Ernawati Agustin Fak/Jur :FTIK/Matematika
NIM : 2814123074 Kelas
/ Semester : TMT/5 C
1.
Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel,
atau pengambilan sempel secara random atau acak.
Contoh :
Misalkan
ada populasi mahasiswa yang terdiri atas 60 orang (N=60). Akan diambil sampel
sebanyak 10 orang (n-10) secara sistematis. Untuk itu, Jadi, sampel terpilih
adalah No. Absensi : 2, 8, 14, 20, 26, 32, 28, 44, 50, 56.
Contoh 2: Ditetapkan interval = 20
Secara acak terpilih : Anggota
populasi ke-7 sebagai anggota ke-1 sampel maka :
Anggota populasi ke-27 menjadi
anggota ke-2 sampel
Anggota populasi ke-47 menjadi
anggota ke-3 sampel, dst.
Teknik
dan alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data antara lain :
a.
Teknik Observasi (Pengamatan
)
Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap subyek penelitian. Berdasarkan pelaksanaannya, teknik pengamatan ini dibedakan menjadi :
a. Teknik pengamatan langsung
b. Teknik pengamatan tak langsung
c. Teknik pengamatan partisipasi
Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap subyek penelitian. Berdasarkan pelaksanaannya, teknik pengamatan ini dibedakan menjadi :
a. Teknik pengamatan langsung
b. Teknik pengamatan tak langsung
c. Teknik pengamatan partisipasi
b.
Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi digunakan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder. Dalam hal ini, peneliti mengadakan hubungan (komunikasi) dengan subjek penelitian. Ada dua jenis teknik komunikasi : yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung.
Teknik komunikasi digunakan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder. Dalam hal ini, peneliti mengadakan hubungan (komunikasi) dengan subjek penelitian. Ada dua jenis teknik komunikasi : yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung.
2. Dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi)
disajikan hal-hal sebagai berikut:
Metodologi adalah menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang akan
dipergunakan pada penelitian.
a.
Paradigma penelitian, berupa penjelasan tentang cara peneliti
memandang realitas/fenomena (aspek ontologism dan epistemologis).
b.
Penelitian sumber data yang berisi buraian tentang cara menentukan
sumber data atau informasi, lokasi, waktu penelitian dsb.
c.
Tata cara atau teknik pengumpulan data misalnya, wawancara,
observasi, telaah dokuen dsb.
d.
Prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis.
e.
Sumber dan teknik pengumpulan data serta termasuk (uji) validitas
data yang sesuai dengan rancangan penelitian yang diusulkan.
Tujuan
penelitian
Pada penelitian deduktif hipotikal, tujuan lazimnya adalah untuk
menjelaskan/mengukur hubungan (asosiasi atau kausalitas) antar variabel yang
menjadi perhatian dalam studi.
Manfaat penelitian
Mengungkapkan secara spesifik
kegunaan yang hendak dicapai:
a.
Aspek teoritis(keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat dicapai dari masalah
yang diteliti.
b.
Aspek praktis(guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang
dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian tersebut.
Arti pentingnya suatu diskusi;
a.
Untuk memecahkan kesulitan-kesulitan dalam proses penelitian,
kejanggalan dalam proses penelitian, dan agar men getahui kekurangan dan
kesalahan-kesalahan yang ada dalam proses penelitian.
b.
Mendapatkan suatu hasil yang falid dalam penelitian.
Untuk
perbandingan atara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain.
Namun Menurut Suharsimi (1990: 626) mengemukakan bahwa hasil
penelitian (diskusi) merupakan pengajuan pembahasan secukupnya yang disebabkan
karena penemuan dari penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis atau
harapan yang dikemukakan, sehingga peneliti mengungkapkan tentang kemungkinan
kekurangan-kekurangan, kekhilafan atau kekeliruan yang ia perbuat dalam
penelitiannya. Dengan kekeliruan tersebut, peneliti biasanya mengajukan saran-saran
kepada calon peneliti yang akan datang, agar kekeliruan yang telah ia
perbuat tidak terulang lagi oleh peneliti lain. Lebih lanjut (Suharsimi, 1990:
626) dikatakan bahwa jika kesimpulan tidak sesuai dengan harapan atau hipotesis
maka diskusi perlu di buat, dengan isi peneliti mengajukan
kemungkinan-kemungkinan penyebab adanya ketidaksesuaian kesimpulan dengan
harapan dan atau hipotesis yang telah di ajukan, penyebab tersebut dapat
bersumber dari banyak faktor antara lain :
a. Kurangnya teori pendukung yang digunakan
untuk landasan hipotesis sehingga hipotesis yang dirumuskan menjadi salah.
b. Teknik pengambilan sampel yang kurang tepat
atau besarnya sampel tidak sesuai dengan seharusnya. Kesalahan yang bersumber
dari faktor sampel ini dikenal dengan istilah “sampling error”.
c. Peneliti salah dalam menentukan teknik dan
istrumen pengumpulan data sehingga mungkin saja data yang terkumpul merupakan
data palsu bagi problematika yang harus di cari jawabannya atau hipotesisnya
yang akan dibuktikan.
d. Peneliti melakukan kesalahan dalam
menentukan metode untuk menganalisis data penelitiannya. Mungkin saja data yang
terkumpul berupa data ordinal tetapi keliru dipandang sebagai data interval.
Teknik analisis yang mestinya regresi yang membiarkan datanya interval telah
diubah menjadi data diskrit kemudian di analisis dengan anava. Materi diskusi
dapat diambil dari literatur, bahan bacaan atau sumber lain. Suharsimi (1990:
627) menyarankan dalam menyusun hasil penelitian/ diskusi, jika pada pada waktu
menyusun landasan hipotesis kita mencari materi-materi yang dapat dijadikan
pendukung kebenaran yang dikandung dalam hipotesis, maka pada waktu menyusun
diskusi kita mencari materi-materi yang memperlemah kebenaran yang diajukan.
Dengan demikian penolakan terhadap hipotesis tersebut sesuai dengan materi yang
berhasil di kumpulkan.
3. Ciri khas penelitian kualitatif adalah :
a. Berpijak pada konsep positivistik
b. Kenyataan berdimensi tunggal, fragmental
terbatas, fixed
c. Hubungan antara peneliti dengan objek
lepas, penelitian dari luar dengan istrumen standar yang objektif
d. Seting penelitian buatan dari tempat dan
waktu
e. Analisis kuantitatif, statistik, objektif
f. Hasil penelitian berupa inferensi,
generalisasi dan prediksi
Sedangkan ciri khas penelitian kuantitatif adalah :
a. Berpijak pada konsep naturalistic
b. Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh
terbuka, berubah
c. Hubungan peneliti dengan objek
berinteraksi, penelitian dari luar & dalam, peneliti sebagai instrument,
bersifat subjektif, judgment
d. Seting penelitian alamiah, terkait tempat
dan waktu
e. Analisis subjektif, intuitif, rasional
f. Hasil penelitian berupa deskripsi,
interprestasi, tentative-situasional (Sukmadinata, 2005)
4.
Dalam penelitian ada 3 macam jenis pertanyaan penelitian
1)
Deskriptif
Bagaimana persediaan alat peraga dalam pembelajaran
matematika di sekolah-sekolah
Apakah beberapa kabupaten atau
daerah memiliki alat peraga matematika yang lebih memadai
atau tidak ada sama sekali
2)
Koreasional
Apakah dalam pelajaran matematika siswa yang memiliki
alat peraga secara lengkap memiliki nilai yang lebih baik
dibandingkan dengan kelas yang kurang kelengkapannya atau bahkan tidak ada
3)
Kausal
Apakah alat peraga dalam pembelajaran matematika
materi bangun ruang benar-benar
menyebabkan nilai siswa dalam materi
itu lebih baik.
5.
a. Peneliti
disebut sebagai instrumen kunci?
Peneliti
disebut sebagai instrumen kunci karena kedudukan peneliti adalah kunci
(menentukan) dalam penjaringan data. Peneliti itu sendiri merupakan instrumen
pokok. Ia menyatu secara integratif di dalam proses observasi dan wawancara (participative
approach). Makna dari “instrumen kunci” dimaknai bahwa kejujuran dan
perilaku peneliti sangat berpengaruh dan menentukan keabsahan data dan hasil
penelitian yang dilakukannya.
b. Setting penelitiannya alami?
Setting penelitiannya
alami, karena penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan. Menurut Bogdan dan Biklen
(1990:33) riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat
adalah sumber data langsung dan perisetnya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu
situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke
lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu
interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi
saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu
pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di
mana tingkah laku berlangsung.
c.
Tidak
mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi?
Penelitian
kualitatif tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi, karena
dalam penelitian kualitatif yang diteliti bukanlah sampel melainkan subyek
penelitian dan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Selain itu hasil
penelitian kualitatif memang hanya terbatas pada tempat dan waktu penelitian
sehingga tidak bisa digeneralisasikan karena memang tidak mengenal sampel.
Penelitian kualitatif biasanya menggunakan purposive sampling, dan
hampir tak pernah menggunakan probabilistic sampling.
6.
Perbedaan perbedaan antara penelitian eksperimen dan
penelitian tindakan (kelas)
a. Latar belakang, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilatarbelakangi suatu
masalah di dalam kelas yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Misalnya, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD
Simfony diketahui sangat rendah. Penelitian eksperimen lebih atraktif, dimana
latar belakang penelitian bukan didasari suatu masalah saja, akan tetapi teori
mendasar dari ahli berkaitan suatu model mutakhir dsb yang memiliki sejumlah
kelebihan dan manfaat dalam pembelajaran. Misalnya, seorang ahli menyebutkan
bahwa Model Team Games Tournament dinilai sebagai model yang mampu
meningkatkan kerja sama dan motivasi belajar siswa, teori lain
menyebutkan bahwa partisipasi belajar siswa yang disertai kerja sama kelompok
dan motivasi yang tinggi berpengaruh pada hasil belajar siswa yang lebih
baik.
b. Tujuan, berkaitan dengan latar belakang, maka tujuan dari PTK
ialah memecahkan temuan permasalahan dalam pembelajaran (contoh: meningkatkan
hasil belajar). Pemecahan masalah dalam PTK berupa, digunakannnya suatu
model pada mata pelajaran yang dianggap memiliki masalah. Sedangkan penelitian
eksperimen tujuannya ialah mengujicobakan atau menilai keefektifan suatu model
pada variabel tertentu.
c. Pelaksanaan, PTK minimal dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus
ialah satu kali pertemuan, sehingga diharapkan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dilakukan minimal dua kali pertemuan, dengan menerapkan model
pembelajaran yang sama. Hal ini dilakukan hingga variabel yang hendak diukur
mengalami peningkatan yang diharapkan. Di dalam eksperimen harus ada kelas
eksperimen (kelas yang mendapat perlakuan) dan kelas kontrol sebagai
pembanding. Masing-masing mendapatkan pembelajaran minimal dua kali pertemuan.
Perlu diingat bahwa kelas eksperimen dan kontrol mendapatkan materi, media
penunjang dan soal evaluasi yang sama juga pelaksanaan yang sebisa mungkin di
waktu yang sama, perbedaan hanya terletak pada model pembelajaran yang akan diujicobakan.
Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan model yang akan diujicobakan
sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.
d. Teknik
analisis, apabila
dalam PTK analisis berupa deskripsi peningkatan variabel, maka teknik analisis
dalam eksperimen berupa analisis statistik. Diawali dari uji coba instrumen
yang harus memenuhi prasyarat, meliputi validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran, hingga uji prasyarat analisis yang mengharuskan data
berdistribusi normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata sebagai prasyarat
pemilihan populasi. Pada analisis akhir atau uji hipotesis, dilakukan uji
perbedaan dan uji pihak kanan yang seluruh prosesnya menggunakan kaidah
statistik. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan software statistik,
seperti SPSS.
7. a. Ciri permasalahannya: Karakteristik pertama dari penelitian tindakan adalah bahwa
kegiatan tersebut dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam
pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh guru sebagai pengelola program
pembelajaran di kelas atau sebagai jajaran staf pengajar di suatu sekolah.
Penelitian tindakan memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik
kontekstual sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel. Ciri
lain permasalahan penelitian tindakan kelas adalah adanya masalah yang
benar-benar riil yang dihadapi guru dan penting untuk diteliti dalam usaha
meningkatkan prestasi belajar siswa dari suatu kelas tertentu. Selain itu
masalah tersebut menarik perhatian dan mampu ditangani serta berada dalam
jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.
b. Berapa siklus
kegiatan diperlukan ?
4 Siklus Dalama Penelitian Tindakan Kelas
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang
terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS), menyusun tes hasil belajar Ulangan Harian (UH), Pekerjaan Rumah
(PR), dan membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.
2) Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur
sesuai dengan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memberikan
Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar
siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Pengamatan bertujuan untuk mengamati apakah ada hal-hal
yang harus segera diperbaiki agar tindakan yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan, kelemahan, dan kekurangan dari proses pembelajaran
yang dilakukan diperbaiki dengan rencana selanjutnya.
c.
Mengapa bersifat kolaboratif
dan situasional?
1) Bersifat
Kolaboratif
Karena
peneliti tidak memiliki akses langsung, maka penelitian tindakan
diselenggarakan secara kolaboratif dengan guru yang kelasnya dijadikan
kancah penelitian. Hal ini dilakukan, karena yang “memiliki” kancah itu adalah
guru yang bersangkutan, sehingga para peneliti yang berminat melakukan
penelitian, yang seyogyanya merasakan kebutuhan untuk melakukan penelitian
tindakan, tidak memiliki akses kepada kancah dalam peran sebagai
praktisi. Oleh karena itu sifat kolaboratif ini harus secara konsisten
tertampilkan sebagai kerja sama kesejawatan dalam keseluruhan tahapan
penyelenggaraan penelitian tindakan, mulai dari identifikasi permasalahan serta
diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai dengan pengumpulan
serta analisis data dan refleksi mengenai temuan di samping dalam penyusunan
laporan.
2) Bersifat
situsional
Bersifat
situasional karena penelitian tindakan kelas dilaksanakan didalam situasi nyata
yang sedang berlangsung dan kegiatan penelitian ini tidak boleh mengganggu atau
menghambat kegiatan utama.