Minggu, 04 Januari 2015

uas kualitatif



Ujian Akhir semester ganjil 2014-2015
Fak/Jur            :FTIK/Matematika                         Angkatan/SKS : 2012/5
Mata kuliah     : Penelitian kualitatif                       Dosen              : Dewi Asmarani, M.Pd

  1. Dalam penelitian yang menggunakan analisis statistik inferensial disyaratkan sampel yang probabilistik? Apa arti sampel probabilistik itu dan berikan contohnya!Sebutkan dan jelaskan teknik dan alat pengumpul data dalam penelitian!
2.      Apa yang perlu disajikan dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi), dan terangkan arti pentingnya diskusi tersebut dalam suatu penelitian!
3.       Tunjukkan ciri khas penelitian kualitatif yang membedakan dengan penelitian kuantitatif!
  1. Tuliskan suatu contoh akar permasalahan di bidang pendidikan matematika dan jabarkan akar permasalahan tersebut menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian!
5.      Dalam penelitian kualitatif, mengapa!
a.       Peneliti disebut sebagai instrumen kunci?
b.      Setting penelitiannya alami?
c.       Tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi?
6.      Terangkan perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan (kelas)!
7.      Penelitian tindakan kelas, jelaskan dengan singkat:
a.       Bagaimana ciri permasalahannya?
b.      Berapa siklus kegiatan diperlukan?
c.       Mengapa bersifat kolaboratif dan situasional?







Jawaban Ujian Akhir semester ganjil 2014-2015
Nama : Ernawati Agustin                               Fak/Jur            :FTIK/Matematika                         
NIM : 2814123074                                         Kelas / Semester : TMT/5 C

1.      Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau pengambilan sempel secara random atau acak.
Contoh :
Misalkan ada populasi mahasiswa yang terdiri atas 60 orang (N=60). Akan diambil sampel sebanyak 10 orang (n-10) secara sistematis. Untuk itu, Jadi, sampel terpilih adalah No. Absensi : 2, 8, 14, 20, 26, 32, 28, 44, 50, 56.
Contoh 2: Ditetapkan interval = 20
Secara acak terpilih : Anggota populasi ke-7 sebagai anggota ke-1 sampel maka :
Anggota populasi ke-27 menjadi anggota ke-2 sampel
Anggota populasi ke-47 menjadi anggota ke-3 sampel, dst.
Teknik dan alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data antara lain :
a.        Teknik Observasi (Pengamatan )
Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap subyek penelitian. Berdasarkan pelaksanaannya, teknik pengamatan ini dibedakan menjadi :
a. Teknik pengamatan langsung
b. Teknik pengamatan tak langsung
c. Teknik pengamatan partisipasi
b.       Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi digunakan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder. Dalam hal ini, peneliti mengadakan hubungan (komunikasi) dengan subjek penelitian. Ada dua jenis teknik komunikasi : yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung.
2.      Dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi) disajikan hal-hal sebagai berikut:
Metodologi adalah menguraikan paradigma/pendekatan/metode yang akan dipergunakan pada penelitian.
a.       Paradigma penelitian, berupa penjelasan tentang cara peneliti memandang realitas/fenomena (aspek ontologism dan epistemologis).
b.      Penelitian sumber data yang berisi buraian tentang cara menentukan sumber data atau informasi, lokasi, waktu penelitian dsb.
c.       Tata cara atau teknik pengumpulan data misalnya, wawancara, observasi, telaah dokuen dsb.
d.      Prosedur pengambilan/pemilihan sampel dan penentuan unit analisis.
e.       Sumber dan teknik pengumpulan data serta termasuk (uji) validitas data yang sesuai dengan rancangan penelitian yang diusulkan.
Tujuan penelitian
Pada penelitian deduktif hipotikal, tujuan lazimnya adalah untuk menjelaskan/mengukur hubungan (asosiasi atau kausalitas) antar variabel yang menjadi perhatian dalam studi.
Manfaat penelitian
Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai:
a.       Aspek teoritis(keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan  teoritis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.
b.      Aspek praktis(guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian tersebut.
Arti pentingnya suatu diskusi;
a.       Untuk memecahkan kesulitan-kesulitan dalam proses penelitian, kejanggalan dalam proses penelitian, dan agar men getahui kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang ada dalam proses penelitian.
b.      Mendapatkan suatu hasil yang falid dalam penelitian.
Untuk perbandingan atara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain.
Namun Menurut Suharsimi (1990: 626) mengemukakan bahwa hasil penelitian (diskusi) merupakan pengajuan pembahasan secukupnya yang disebabkan karena penemuan dari penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis atau harapan yang dikemukakan, sehingga peneliti mengungkapkan tentang kemungkinan kekurangan-kekurangan, kekhilafan atau kekeliruan yang ia perbuat dalam penelitiannya. Dengan kekeliruan tersebut, peneliti biasanya mengajukan saran-saran kepada calon peneliti yang akan datang, agar kekeliruan yang telah ia perbuat tidak terulang lagi oleh peneliti lain. Lebih lanjut (Suharsimi, 1990: 626) dikatakan bahwa jika kesimpulan tidak sesuai dengan harapan atau hipotesis maka diskusi perlu di buat, dengan isi peneliti mengajukan kemungkinan-kemungkinan penyebab adanya ketidaksesuaian kesimpulan dengan harapan dan atau hipotesis yang telah di ajukan, penyebab tersebut dapat bersumber dari banyak faktor antara lain :
a.       Kurangnya teori pendukung yang digunakan untuk landasan hipotesis sehingga hipotesis yang dirumuskan menjadi salah.
b.      Teknik pengambilan sampel yang kurang tepat atau besarnya sampel tidak sesuai dengan seharusnya. Kesalahan yang bersumber dari faktor sampel ini dikenal dengan istilah “sampling error”.
c.       Peneliti salah dalam menentukan teknik dan istrumen pengumpulan data sehingga mungkin saja data yang terkumpul merupakan data palsu bagi problematika yang harus di cari jawabannya atau hipotesisnya yang akan dibuktikan.
d.      Peneliti melakukan kesalahan dalam menentukan metode untuk menganalisis data penelitiannya. Mungkin saja data yang terkumpul berupa data ordinal tetapi keliru dipandang sebagai data interval. Teknik analisis yang mestinya regresi yang membiarkan datanya interval telah diubah menjadi data diskrit kemudian di analisis dengan anava. Materi diskusi dapat diambil dari literatur, bahan bacaan atau sumber lain. Suharsimi (1990: 627) menyarankan dalam menyusun hasil penelitian/ diskusi, jika pada pada waktu menyusun landasan hipotesis kita mencari materi-materi yang dapat dijadikan pendukung kebenaran yang dikandung dalam hipotesis, maka pada waktu menyusun diskusi kita mencari materi-materi yang memperlemah kebenaran yang diajukan. Dengan demikian penolakan terhadap hipotesis tersebut sesuai dengan materi yang berhasil di kumpulkan.
3.      Ciri khas penelitian kualitatif adalah :
a.       Berpijak pada konsep positivistik
b.      Kenyataan berdimensi tunggal, fragmental terbatas, fixed
c.       Hubungan antara peneliti dengan objek lepas, penelitian dari luar dengan istrumen standar yang objektif
d.      Seting penelitian buatan dari tempat dan waktu
e.       Analisis kuantitatif, statistik, objektif
f.       Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi dan prediksi
Sedangkan ciri khas penelitian kuantitatif adalah :
a.       Berpijak pada konsep naturalistic
b.      Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh terbuka, berubah
c.       Hubungan peneliti dengan objek berinteraksi, penelitian dari luar & dalam, peneliti sebagai instrument, bersifat subjektif, judgment
d.      Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu
e.       Analisis subjektif, intuitif, rasional
f.       Hasil penelitian berupa deskripsi, interprestasi, tentative-situasional (Sukmadinata, 2005)
4.      Dalam penelitian ada 3 macam jenis pertanyaan penelitian
1)      Deskriptif
Bagaimana persediaan alat peraga dalam pembelajaran matematika di sekolah-sekolah
Apakah beberapa kabupaten atau daerah memiliki alat peraga matematika yang lebih memadai atau tidak ada sama sekali
2)      Koreasional
Apakah dalam pelajaran matematika siswa yang memiliki alat peraga secara lengkap memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang kurang kelengkapannya atau bahkan tidak ada
3)      Kausal
Apakah alat peraga dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang benar-benar menyebabkan nilai siswa dalam materi itu lebih baik.
5.      a. Peneliti disebut sebagai instrumen kunci?
Peneliti disebut sebagai instrumen kunci karena kedudukan peneliti adalah kunci (menentukan) dalam penjaringan data. Peneliti itu sendiri merupakan instrumen pokok. Ia menyatu secara integratif di dalam proses observasi dan wawancara (participative approach). Makna dari “instrumen kunci” dimaknai bahwa kejujuran dan perilaku peneliti sangat berpengaruh dan menentukan keabsahan data dan hasil penelitian yang dilakukannya.
b. Setting penelitiannya alami?
   Setting penelitiannya alami, karena penelitian dilakukan pada situasi alamiah dalam suatu keutuhan. Menurut Bogdan dan Biklen (1990:33) riset kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat adalah sumber data langsung dan perisetnya. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
c.       Tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi?
Penelitian kualitatif tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi, karena dalam penelitian kualitatif yang diteliti bukanlah sampel melainkan subyek penelitian dan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Selain itu hasil penelitian kualitatif memang hanya terbatas pada tempat dan waktu penelitian sehingga tidak bisa digeneralisasikan karena memang tidak mengenal sampel. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan purposive sampling, dan hampir tak pernah menggunakan probabilistic sampling.
6.      Perbedaan perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan (kelas)
a.       Latar belakang, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilatarbelakangi suatu masalah di dalam kelas yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Misalnya, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD Simfony diketahui sangat rendah. Penelitian eksperimen lebih atraktif, dimana latar belakang penelitian bukan didasari suatu masalah saja, akan tetapi teori mendasar dari ahli berkaitan suatu model mutakhir dsb yang memiliki sejumlah kelebihan dan manfaat dalam pembelajaran. Misalnya, seorang ahli menyebutkan bahwa Model Team Games Tournament dinilai sebagai model yang mampu meningkatkan kerja sama dan motivasi belajar siswa,  teori lain menyebutkan bahwa partisipasi belajar siswa yang disertai kerja sama kelompok dan motivasi yang tinggi berpengaruh pada hasil belajar siswa yang lebih baik. 
b.      Tujuan, berkaitan dengan latar belakang, maka tujuan dari PTK ialah memecahkan temuan permasalahan dalam pembelajaran (contoh: meningkatkan hasil belajar). Pemecahan masalah dalam PTK berupa, digunakannnya suatu model pada mata pelajaran yang dianggap memiliki masalah. Sedangkan penelitian eksperimen tujuannya ialah mengujicobakan atau menilai keefektifan suatu model pada variabel tertentu.  
c.       Pelaksanaan, PTK minimal dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus ialah satu kali pertemuan, sehingga diharapkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan minimal dua kali pertemuan, dengan menerapkan model pembelajaran yang sama. Hal ini dilakukan hingga variabel yang hendak diukur mengalami peningkatan yang diharapkan. Di dalam eksperimen harus ada kelas eksperimen (kelas yang mendapat perlakuan) dan kelas kontrol sebagai pembanding. Masing-masing mendapatkan pembelajaran minimal dua kali pertemuan. Perlu diingat bahwa kelas eksperimen dan kontrol mendapatkan materi, media penunjang dan soal evaluasi yang sama juga pelaksanaan yang sebisa mungkin di waktu yang sama, perbedaan hanya terletak pada model pembelajaran yang akan diujicobakan. Kelas eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan model yang akan diujicobakan sedangkan kelas kontrol mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional.    
d.      Teknik analisis, apabila dalam PTK analisis berupa deskripsi peningkatan variabel, maka teknik analisis dalam eksperimen berupa analisis statistik. Diawali dari uji coba instrumen yang harus memenuhi prasyarat, meliputi validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran, hingga uji prasyarat analisis yang mengharuskan data berdistribusi normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata sebagai prasyarat pemilihan populasi. Pada analisis akhir atau uji hipotesis, dilakukan uji perbedaan dan uji pihak kanan yang seluruh prosesnya menggunakan kaidah statistik. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan software statistik, seperti SPSS.
7.      a. Ciri permasalahannya: Karakteristik pertama dari penelitian tindakan adalah bahwa kegiatan tersebut dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas atau sebagai jajaran staf pengajar di suatu sekolah. Penelitian tindakan memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik kontekstual sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel. Ciri lain permasalahan penelitian tindakan kelas adalah adanya masalah yang benar-benar riil yang dihadapi guru dan penting untuk diteliti dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dari suatu kelas tertentu. Selain itu masalah tersebut menarik perhatian dan mampu ditangani serta berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.
b. Berapa siklus kegiatan diperlukan ?
4 Siklus Dalama Penelitian Tindakan Kelas
1)      Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun tes hasil belajar Ulangan Harian (UH), Pekerjaan Rumah (PR), dan membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. 
2)      Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching. 
3)      Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan bertujuan untuk mengamati apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan. 
4)      Refleksi
Kegiatan refleksi yaitu mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan, kelemahan, dan kekurangan dari proses pembelajaran yang dilakukan diperbaiki dengan rencana selanjutnya.
c.       Mengapa bersifat kolaboratif dan situasional?
1)      Bersifat Kolaboratif
Karena peneliti tidak memiliki akses langsung, maka penelitian tindakan diselenggarakan secara kolaboratif dengan guru yang kelasnya dijadikan kancah penelitian. Hal ini dilakukan, karena yang “memiliki” kancah itu adalah guru yang bersangkutan, sehingga para peneliti yang berminat melakukan penelitian, yang seyogyanya merasakan kebutuhan untuk melakukan penelitian tindakan, tidak memiliki akses kepada kancah dalam peran sebagai praktisi. Oleh karena itu sifat kolaboratif ini harus secara konsisten tertampilkan sebagai kerja sama kesejawatan dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan penelitian tindakan, mulai dari identifikasi permasalahan serta diagnosis keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai dengan pengumpulan serta analisis data dan refleksi mengenai temuan di samping dalam penyusunan laporan.
2)      Bersifat situsional
Bersifat situasional karena penelitian tindakan kelas dilaksanakan didalam situasi nyata yang sedang berlangsung dan kegiatan penelitian ini tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan utama.